Dinkes Batubara Review Kondisi Covid-19 Akhir Tahun
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara drg.Wahid Khusyairi MM. (Pelitaharian/H.Guntur).
LIMA PULUH,
pelitaharian.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara melaksanakan rapat
review terhadap akuntabilitas pelaksanaan penanganan Covid-19 selama tahun
2020, di Kabupaten Batubara, Rabu (30/12) sore, diruangan Aula Kantor Dinas
Kesehatan Batubara.
"Pada dasarnya apa yang kita rapatkan kali ini adalah
mereview pelaksanaan penanganan Covid-19 lebih kurang berjalan satu tahun yaitu
dari Maret, Mei, Juni, Juli hingga Desember 2020, sehingga kita diberikan
pelajaran bagaimana penanganan Covid-19 yang kita lakukan", kata Kadis
Kesehatan Batubara drg Wahid Khusyairi MM dihadapa seluruh Ka Puskesmas se
Kabupaten Batubara.
Dikatakan, hari ini ada 279 kasus baru terkonfirmasi positif
di Batubara. Ditambah lagi masa liburan ini kasus trend meningkat. Kenaikan 21
orang perhari, dengan pelaku pejalan rata rata 42 orang. Sementara kemampuan
testing hanya 26 orang perhari, yang seharusnya 57 orang perhari dibandingkan
400 ribu jiwa lebih penduduk Kabupaten Batubara, sehingga angka positif rentan
rata Kabupaten Batubara berada dibawah rata rata normal 10 persen.
"Kita hari ini menceritakan perjalanan Covid-19 di
Batubara tahun 2020 dan apa yang harus dilakukan untuk tahun 2021 nanti. Sampai
saat ini banyak masyarakat yang menyadari pentingnya 3 M dan masih banyak juga
yang tidak memahami apa itu penyebaran Covid-19. Ini tugas kita bersama
Puskesmas untuk antisipasi dan kedepannya akan memberikan vaksin ke masyarakat.
Ingat virus Covid-19 belum tau kita kapan berakhirnya, jangan kita anggap
dengan sudah adanya vaksin Covid-19 langsung hilang belum
tentu,"ungkapnya.
Menurut Wahid, review tentang penanganan Covid-19 dalam
pelaksanaan program-program kesehatan sebagai ujung tombak adalah Puskesmas
untuk siaga jangan teledor dan melakukan penanganan yang baik dan benar. Kita
sudah ada posko terpadu dengan pihak-pihak forkopimda sehingga nanti bisa
dikondisikan dengan baik demikian juga Puskesmas saya mengitruksikan tetap buka
dalam masa libur ini.
Terkait adanya pelanggaran dilakukan, kata drg Wahid
Khusyairi, terakhir memang kita masih dalam kategori kuningnya dengan risiko
rendah, tapi kita tetap berupaya menekan agar tidak lagi ada kasus, tapi
bagaimana kasus yang ada itu bisa terkendali dengan baik.
Kemudian terkait wacana belajar mengajar tatap muka menurut
Kadis Kesehatan nanti akan dipertimbangkan daerah dan ke Provinsi Sumut, mulai
dari kesehatan. Tapi sebenarnya Batubara sudah mulai belajar tatap muka itu,
dan tidak bisa semua sama, kita liat keadaannya. Di kota mungkin barangkali
masyarakatnya sudah memiliki teknologi yang baik, punya HP dan masyarakat lebih
tertib anak-anaknya lebih terdidik.
"Kalau kita disini anak-anak libur sekolah ikut nelayan
sana ikut membantu maknya melaut bukan belajar. Tapi kalau di kota-kota dengan
Android dengan hati yang dimiliki anak-anak dibantu orang tua bisa belajar di
rumah, tapi kalau kita di kampung-kampung kan itu yang agak menjadi hambatan
kita",ujar Kadis.
"Ada klaster daerah-daerah yang tidak bisa semua disamaratakan lokasi sekolahnya, nggak boleh begitu. Sekolah bisa dilakukan tapi ganti-gantian gitu dengan tetap melakukan protokol kesehatan, kalau kapasitas ruangan kelas itu 40 orang, yang hanya boleh 20 orang, ditukar tukar begitu. Sebab hasil virtual kita dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dan Dinas Pendidikan provinsi kemungkinan proses belajar mengajar tatap muka masih diundur sampai Februari 2021,"terang drg Wahid. (gus)
Posting Komentar untuk "Dinkes Batubara Review Kondisi Covid-19 Akhir Tahun"